Selasa, 29 November 2011

Inilah Kombinasi Makanan yang Bikin Hidup Lebih Produktif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Beberapa kombinasi makanan dapat berfungsi meningkatkan ketahanan tubuh. Ahli diet, Elaine Magee menyebutkan beberapa perpaduan makanan yang bisa membuat ‘hidup lebih produktif’. Berikut pasangan makanan yang menurutnya memberikan manfaat yang optimal jika dikonsumsi bersama.

Bawang putih + bawang merah
Kedua jenis bumbu masak ini mengandung senyawa organosulfur dan zat-zat yang menyebabkan jantung menjadi sehat. Beberapa zat yang terkandung bahkan bisa menangkal zat-zat penyebab kanker di dalam tubuh.

Oatmeal + Stroberi
Gabungan oatmeal dan stroberi membuat jantung menjadi sehat. Oat mengandung dua fitokimia penting yang disebut avenanthramides dan asam fenolat. Senyawa-senyawa ini telah diteliti bekerja secara sinergis dengan vitamin C untuk mengurangi efek berbahaya dari kolesterol jahat LDL. Kombinasi dua makanan ini bisa mencegah serangan jantung. Agar sarapan lebih berisi anda bisa mencoba setengah mangkuk stroberi ditemani semangkuk oatmeal saat sarapan secara rutin.


Tomat dan Minyak Zaitun (extra virgin)
Tomat memiliki empat zat karotenoid utama (alpha-carotene, beta-karoten, lutein, dan likopen) ditambah tiga antioksidan (beta-karoten, vitamin E, dan vitamin C) yang dapat membantu melawan kanker dan penyakit jantung. "Tubuh Anda akan menyerap lebih banyak bahan kimia pelindung jika Anda makan bersama dengan minyak zaitun," kata Magee. Minyak zaitun merupakan jenis lemak tak jenuh tunggal yang dapat memperlambat pencernaan sehingga zat-zat yang bermanfaat tadi bisa diserap lebih dari baik.
Minyak zaitun extra virgin adalah bentuk minyak zaitun yang tidak mengalami proses pengolahan. Minyak jenis ini mengandung paling banyak senyawa yang menguntungkan. Agar tidak mudah tengik, minyak zaitun harus dijauhkan dari panas dan cahaya.

Alpukat + Sayuran

Kombinasi dua ini membuat kulit wajah semakin sehat. Sayur kaya akan zat yang disebut karotenoid. Karotenoid berfungsi mengurangi kerusakan akibat radikal bebas secara efektif serta melindungi kulit dari efek berbahaya dari sinar UV. Dalam penelitian terbaru di Ohio State University, orang yang mengonsumsi alpukat bersama dengan sayuran seperti selada, bayam, dan wortel dapat menyerap hingga 15 kali lebih banyak karotenoid daripada mereka yang tidak makan sayur bersama dengan alpukat.
Studi menunjukkan karotenoid memerlukan beberapa lemak secara optimal diserap oleh tubuh. Alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal yang sehat.

Brokoli + Tomat
Brokoli dan tomat keduanya bermanfaat melawan kanker. Namun, penelitian mengungkapkan makan keduanya bersama-sama dapat menawarkan perlindungan lebih. Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan tomat dan brokoli yang dikonsumsi pada saat yang sama lebih efektif dalam memperlambat pertumbuhan kanker tumor prostat daripada sendiri-sendiri.
Komposisi keduanya yang dianjurkan yaitu satu setengah cangkir brokoli dan dua setengah cangkir tomat segar, atau satu cangkir saus tomat.

Teh Hijau + Lemon
Teh hijau dapat menurunkan risiko serangan jantung karena mengandung katekin dan antioksidan yang kuat. Tapi penelitian mengatakan bahwa tubuh hanya mampu menyerap 20 persen senyawa ini. Baru-baru ini, ketika para ilmuwan menambahkan jus lemon dengan teh hijau, tubuh bisa menyerap hingga 80 persen katekin. Jika tidak ingin repot, anda bisa mencoba membeli teh hijau kemasan yang mengandung vitamin C. Para ilmuwan mengatakan vitamin C dalam buah jeruk juga dapat meningkatkan penyerapan katekin.

7 Cara Mengatasi Takut Gagal

Memiliki perasaan takut gagal mungkin sesuatu yang wajar. Namun jika terus terkungkung oleh perasaan itu hingga tak pernah bisa melakukan apa-apa, perlu diwaspadai.
Orang seperti ini hanya mau bermain di area safe. Namun sebenarnya bermain di area safe pun memiliki risiko besar. Setidaknya ia tak akan beranjak dari kondisinya saat ini.

Sebenarnya, ketakutan itu hanya karena orang terlalu underestimate terhadap kemampuannya. Nah, strategi berikut akan membantu mengatasi ketakutan gagal dan menumbuhkan keberanian.


1. Pertimbangkan ongkos yang harus dipikul jika kita melewatkan peluang yang berada di hadapan. Misalnya, kita tak akan bisa mengatasi masalah keuangan yang sedang kita hadapi padahal masalah ini telah mengganggu begitu lama. Atau jika tak diambil, kita tak akan pernah dipromosikan jadi manajer, direktur atau jabatan penting lainnya.

2. Lakukan penelitian untuk menemukan sisi baik dan buruknya dari suatu kesempatan. Ketidaktahuan adalah sumber terbesar dari ketakutan. Ketika kita tidak tahu apa yang sedang kita hadapi, konsekuensi yang kita hadapi akan selalu tampak lebih besar dari kondisi sebenarnya. Karena itu tumbuhkan keberanian atau minat untuk mencari tahu apa yang sedang kita hadapi. Lakukan riset. Dengan cara ini kita akan menemukan sisi baik dan buruknya dari kesempatan yang tengah dihadapi sehingga kita bisa tahu apa saja risikonya.

3. Tampilkan skenario terburuk. Jika kita mengejar suatu impian dan tenyata gagal meraihnya, seberapa lama mental kita akan pulih untuk kembali hidup normal atau berani mengejar kesempatan lain? Umumnya kemampuan kita pulih jauh lebih cepat dari perkiraan kita.

Misalnya kita adalah karyawan suatu perusahaan, namun merasa tidak betah berada di sana karena berbagai alasan. Namun untuk berhenti dan mencari pekerjaan baru takut tidak akan mendapatkannya atau kalaupun mendapatkannya pasti akan diraih setelah sekian lama mencarinya. Padahal seringkali jika mencobanya, tak akan begitu lama atau begitu sulit pekerjaan baru akan didapat.

4. Memahami manfaat kegagalan. Ada peribahasa, hidup adalah serangkaian percobaan, makin sering kita mencobanya makin baik kehidupan bisa kita raih. Setiap kegagalan adalah percobaan untuk melakukan sesuatu, semacam eksperimen, serta juga merupakan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Bahkan jika kegagalan itu berakibat pada kerugian finansial, manfaatnya dapat dikonversi sebagai bahan pelajaran yang jauh lebih mahal dari kerugian keuangan yang kita dapat.

5. Membuat rencana alternatif. Cara lain untuk mengatasi ketakutan akan kegagalan adalah dengan mengurangi sisi negatifnya. Atasi risikonya dengan membuat rencana alternatif. Jika pilihan pertama gagal, kita dapat mempertahankan status quo dengan rencana cadangan yang solid. Berani gagal bukan berarti kita harus mengambil risiko kehilangan semuanya. Jika kita mengelola risiko dengan cerdas, kita dapat mengambil manfaat dari peluang yang memiliki risiko tinggi sambil kita menebar jaring penyelamat untuk berjaga-jaga agar kita tak jatuh terpuruk.

6. Take action. Cara terbaik untuk mengurangi rasa takut dan membangun kepercayaan diri adalah dengan mengambil tindakan (take action). Begitu kita melakukannya, kita akan mulai mengumpulkan pengalaman dan pengetahuan. Semuanya sulit pada saat melakukannya pertama kalinya. Ini seperti melompat dari tebing ke dalam danau. Setelah kita melakukannya sekali, kita akan melihat bahwa air tersebut aman dan setiap kali kita mencobanya lagi segalanya akan berjalan lebih mudah. Karena itu take action. Mulailah dengan langkah kecil sambil membangun kepercayaan diri sampai takut gagal bisa kita atasi sebaik-baiknya.

7. Membakar perahu. Ini pepatah Yunani kuno. Ketika tentara Yunani melintasi laut untuk berperang, hal pertama yang mereka lakukan setelah mendarat adalah membakar perahu mereka sendiri. Dengan cara ini tak ada jalan untuk pulang. Satu-satunya jalan adalah maju berperang dengan upaya mati-matian. Begitu pun kala mengejar apa yang kita inginkan. Dengan tak punya alternatif lain kita akan mati-matian mengejar peluang yang ada.


Nah, mari atasi ketakutan, sukses sudah menanti. Ketakutan terjadi hanya karena kita underestimate terhadap kemampuan kita sendiri.

Isi Perut Dapat Menentukan Pikiran dan Suasana Hati

Ontario, Ungkapan bahwa logistik pengisi perut dapat menentukan logika berpikir tampaknya bukan
sekedar lelucon saat rasa lapar mulai mengusik konsentrasi. Penelitian membuktikan, segala sesuatu di
dalam perut benar-benar mempengaruhi kerja otak.

Para peneliti dari McMaster University di Kanada membuktikan, berbagai jenis makanan khususnya yang
mengandung probiotik dapat mengubah keseimbangan mikroba alami di dalam perut. Perubahan yang
terjadi pada koloni mikroba berdampak pada produksi hormon dan enzim, sehingga mempengaruhi
otak.

Pengaruhnya pada otak tidak terbatas pada kemampuan berpikir saja, namun kadang-kadang turut
menentukan perilaku dan suasana hati. Dugaan ini cukup berdasar, sebab selama ini para ilmuwan
banyak mengaitkan infeksi bakteri di perut dengan perubahan perilaku menjadi lebih gelisah dan mudah
stres.

Berbagai jenis infeksi yang memicu gangguan perilaku antara lain irritable bowel syndrome atau sindrom
perut sensitif, yang dalam beberapa penelitian banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko autisme. Jadi
bukan hanya genetik saja yang berpengaruh, menurut penelitian tersebut autisme juga bisa dipicu oleh
infeksi bakteri.

Untuk memastikan hubungan antara isi perut dengan perilaku, para ilmuwan di McMaster University
menyuntikkan probiotik untuk mengacaukan keseimbangan mikroba dalam perut tikus. Setelah disuntik,
tikus-tikus itu menjadi gelisah namun kurang waspada terhadap ancaman misalnya ketika ada kucing.

Setelah diteliti, perubahan perilaku tersebut terjadi karena otak tikus berhenti memproduksi senyawa
Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF). Senyawa tersebut merupakan sejenis protein di otak yang
fungsinya mengatur suasana hati termasuk rasa gelisah.
“Sangat masuk akal. Bakteri memainkan peran penting dalam pencernaan dan pencernaan sangat
menentukan produksi berbagai senyawa di otak,” ungkap salah seorang peneliti, Prof Gregor Reid
seperti dikutip dari Huffingtonpost.

Penelitian ini memang tidak menjelaskan lebih detail jenis-jenis makanan yang sering dikonsumsi dan
pengaruhnya pada perilaku, tapi hanya memberikan beberapa contoh. Misalnya karbohidrat dapat
memicu produksi serotonin atau hormon rasa senang, serta cokelat yang bisa merangsang hormon
endorphin yang memberikan perasaan rileks.

5 Cara Hindari Ledakan Amarah

Coba trik ini untuk mengurangi kadar emosi yang sedang tinggi.

Mengumpat di jalan penuh emosi, membanting telepon atau meneriaki orang lain, bisa saja terjadi pada Anda saat tak amarah sudah tak tertahankan. Hal ini sebaiknya harus dikurangi atau dihindari.

Anda harus bisa menguasai emosi. Tentunya agar tidak merugikan diri sendiri dan menyakiti orang lain. Menurut Raymond W. Novaco, PhD, dari University of California, yang juga penemu terminologi ‘anger management’ pada 1975, amarah seseorang bisa meledak tiga hingga empat kali tiap minggunya.

Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui bagaimana meredakan emosi secara cepat. Coba saja lima cara ini, yang dilansir dari Oprah.com.

1. Katakan secara verbal
Menurut Novaco, katakan saja kalau Anda sedang sangat emosi. Tetapi bukan dengan umpatan. Misalnya, “Saya sedang sangat kesal dan ini mengaburkan penilaian saya”.

2. Jangan tunggu untuk menarik napas
“Setiap dari kita memiliki ambang kemarahan yang unik berdasarkan bahan kimia alami pada otak, seperti serotonin,” kata Emil Coccaro, MD, ketua departemen psikiatri di University of Chicago.

Kondisi emosi bisa sangat tergantung kadar serotonin tersebut. Olahraga teratur dan praktek relaksasi dapat membantu Anda menurunkan tingkat emosi.

Salah satu praktek relaksasi adalah dengan segera menarik napas dalam-dalam ketika Anda merasa sangat emosi. Jangan biarkan Anda menahan amarah hingga dada terasa sakit. Bayangkan napas masuk dan keluar melalui jantung, sambil berpikir tentang sesuatu yang baik dalam hidup Anda.

3. Puji diri sendiri
Akar dari amarah bisa jadi adalah keraguan terhadap diri sendiri dalam hal menyelesaikan masalah. Ini membuat seseorang tidak percaya diri dan mudah emosi. Jadi, jangan segan memuji diri sendiri, misalnya “Aku hebat dan ini bisa diatasi”, atau “Aku pasti bisa menyelesaikan semuanya”. Ini seperti memotivasi diri agar lebih berpikir positif.

4. Berpikir sesuatu yang lucu
Jika kepala mulai terasa panas, atau emosi sudah meninggi, pikirkanlah sesuatu yang lucu. Ini bisa jadi trik mudah dan cepat mengurangi kadar emosi. Akan lebih baik jika Anda bisa tertawa saat memikirkannya.

5. Bersihkan pikiran
Saat pikiran Anda berisi hal-hal yang penuh prasangka, kekesalan, dan amarah, bersihkanlah dengan trik ‘quick mental note’ . Misalnya jika terjebak dalam kemacetan, Anda pasti berpikir “Menyebalkan”, lalu segera berpikir “Bagaimana kalau aku cari tempat makan terdekat”.

• VIVAnews

Memakilah dengan Kata Halus Agar Orang Tak Stres

Secara tidak disadari orang seringkali mengumpat untuk meluapkan emosi, entah itu emosi marah, sedih atau bahkan gembira. Namun hati-hati bila ingin meluapkan emosi pilihlah kata-kata yang lebih halus agar orang yang dimaki tidak stres, dari pada mengucapkan bodoh bisa diganti dengan tidak pintar.

Penelitian baru-baru ini menunjukkan kata makian yang negatif dapat menimbulkan respon stres, bahkan ketika itu dilakukan orang secara tidak sengaja.

Penelitian ini melihat reaksi orang terhadap kata-kata makian dibandingkan dengan eufismisme (ungkapan yang lebih halus) dengan makna kata yang sama.

Reaksi emosional yang muncul dari kata-kata makian tersebut diakibatkan dari kata-kata yang diucapkan, bukan dari makna yang disampaikan. Itulah kenapa anak-anak dapat mengingat reaksi orangtuanya ketika mengumpat dengan kata-kata kotor sebelum mengerti apa arti kata-kata itu.

“Segala macam emosi berhubungan dengan kata-kata makian, seiring orang itu tumbuh menjadi dewasa,” kata peneliti, Jeff Bowers dari University of Bristol.

Bowers menghubungkan relawan dengan mesin yang akan mengukur tingkat stres dengan cara mengukur banyaknya keringat. Bowers kemudian meminta relawan mengatakan kata-kata makian dan kata-kata eufemisme (ungkapan yang lebih halus) dengan suara keras.

Semua relawan yang terlibat dalam penelitian sangat memahami prosedur penelitian dan seharusnya tidak tersinggung karena sudah diberitahu.

Tapi yang terjadi relawan menunjukkan tingkat stres yang lebih tinggi ketika diminta untuk mengumpat kata-kata kotor daripada ketika diminta untuk mengucapkan kata-kata yang artinya sama tapi dalam bahasa halus (eufemisme).

Bowers mengatakan bahwa perbedaan kadar stres antara kata-kata makian dan eufemisme menunjukkan bahwa manusia tidak hanya menanggapi makna kata dalam makian. Meski maknanya sama, namun karena kata makian lebih berkonotasi negatif orang jadi mudah tersinggung.

“Dalam pandangan kami, eufemisme lebih efektif karena mengganti kata-kata yang menyinggung perasaan dengan kata lain yang mirip secara konseptual. Jika orang merasa tidak nyaman dengan kata-kata tertentu, mereka akan berupaya untuk tidak mengucapkannya, termasuk tidak akan ikut dalam diskusi tentang topik tersebut sama sekali,” kata Bowers.

Kajian Bowers ini menyoroti bagaimana dua kata yang memiliki arti sama dapat memancing respons yang berbeda. “Dalam hal hubungan antar manusia, perbedaan yang halus saja dapat membuat segala perbedaan di dunia,”

Sumber Detik.Com

Gangguan Psikosomatik, Merasa Sakit Tapi Ternyata Masalah Jiwa

Anthony eksekutif muda berusia 34 tahun itu sudah hampir satu tahun merasakan keluhan penyakit yang sering berpindah-pindah. Dia mengeluh merasa pegal-pegal, badannya terasa tidak enak, perut terasa penuh dan mual serta sering merasa seperti keluar keringat dingin. Anthony juga sering merasa dadanya sesak bila bernapas.

Anthony bercerita bahwa ia pernah berobat di bagian penyakit dalam dan telah dilakukan beberapa tes bahkan sampai melakukan CT-Scan dan MRI namun dinyatakan hasilnya semua dalam batas normal.

Anthony tentunya tidak percaya hal tersebut karena dia merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Teman-temannya mengatakan mungkin dia stres dengan pekerjaan, tapi Anthony selalu menyangkal hal itu.

Oleh sejawat dokter ahli penyakit dalam, Anthony disarankan untuk datang ke psikiater khususnya yang bergerak di bidang psikosomatik karena mungkin ada problem psikis yang melatarbelakangi keluhannya. Anthony sempat kesal karena saran itu, dia berkata, “Memangnya saya gila Dok?!”.

Hal itu dikarenakan dia merasa kehidupannya baik-baik saja. Bilapun ada masalah, Anthony memang cenderung lebih menyimpannya sendiri dan tidak pernah membicarakan dengan orang lain bahkan dengan istrinya sekalipun. “Saya memang biasa menyimpan apapun kekesalan dan kemarahan saya sendiri,” ujarnya kepada dokter penyakit dalamnya.

Keluhan Psikosomatik

Kasus seperti di atas sebenarnya sering ditemukan di praktek dokter umum dan spesialis. Pasien dengan keluhan fisik yang sangat banyak dan sering berganti-ganti setiap minggunya, biasanya datang pertama kali ke tempat praktek dokter umum atau dokter spesialis penyakit dalam.

Dokter biasanya akan memeriksa fisik pasien dengan keluhan seperti ini dan menyarankan beberapa tes penunjang. Tapi hampir tidak pernah ditemukan kelainan fisik yang mendasari keluhannya. Begitu juga dengan hasil tes penunjang seperti laboratorium, radiologi (rontgen, CT-Scan atau MRI) atau bahkan sampai endoskopi, tidak ditemukan kelainan pada pasien.

Bila sudah begini biasanya dokter umum atau spesialis lain akan merujuk pasien dengan keluhan seperti ini untuk datang ke psikiater supaya dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut. Namun tentunya tidak mudah meminta pasien untuk menuruti saran ini.

Beberapa di antaranya malah merasa bahwa dokternya tidak mampu mengobati dirinya. Selanjutnya pasien akan mencari dokter lain untuk mencoba mengobati ‘penyakitnya’ ini. Tidak heran pasien biasanya memiliki rekam medik yang sangat tebal dan mempunyai beberapa dokter sekaligus.

Gangguan Kejiwaan

Dalam bidang kesehatan jiwa, gangguan psikosomatik sebenarnya termasuk dalam bagian gangguan somatoform. Gangguan ini ditandai dengan adanya suatu keluhan fisik yang berulang yang disertai dengan permintaan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali dilakukan dan hasilnya normal. Setidaknya pun ada gangguan fisik maka gangguan tersebut berbeda atau tidak dapat menjelaskan keluhan yang dikemukakan pasien. Jelasnya gangguan psikomatik adalah gangguan fisik yang diakibatkan masalah-masalah kejiwaan.

Biasanya gejala ini ada hubungannya dengan konflik dan perkembangan psikologis dari pasien, namun pasien biasanya menolak gagasan adanya hubungan antara penyakit yang diderita dengan problem atau konflik kehidupannya. Bahkan bila ditemukan adanya tanda depresi atau kecemasan pada pasien, pasien tetap menolak adanya hubungan tersebut.

Gangguan ini juga sering ditimbulkan pada pasien dengan gangguan kecemasan yang sangat seperti pada gangguan panik. Gejala jantung berdebar sangat sering dikeluhkan oleh pasien gangguan panik. Selain itu juga sering mengalami sesak napas. Kondisi ini juga meresahkan pasien karena ketika diperiksa ternyata tidak terdapat kelainan dalam organ tubuh pasien.

Apa Yang Harus Dilakukan ?

Pasien atau keluarga pasien yang mengalami hal ini dapat segera datang untuk bertemu dengan psikiater. Penjelasan tentang bagaimana mekanisme stres berpengaruh ke fungsi tubuh akan membantu pasien dalam memahami gangguan Psikosomatik yang dideritanya saat ini.

Walaupun dalam pemeriksaan klinis dan penunjang tidak didapatkan keluhan, pasien dengan keluhan ini mengalami suatu disfungsi di sistem saraf pusat terutama di sistem saraf otonom dan jaras hipotalamus pituitary adrenal (HPA Axis). Kondisi ini telah diteliti oleh ilmuwan di Amerika Serikat dan memang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan secara umum.

Pengobatan dengan pendekatan psikoterapi dan penggunaan obat dengan dosis yang tepat dan dalam jangka waktu tertentu akan membantu pasien menghadapi keadaan gangguan Psikosomatiknya dan akhirnya dapat berfungsi secara baik kembali.

Sumber : Detik.Com

Istirahatkan Otak 20 Menit untuk Mengingat Sesuatu yang Lupa

, Pada kondisi tertentu orang menjadi lupa apa yang harus dikerjakan atau ingin mengambil sesuatu. Jika mengalami hal tersebut cobalah beri waktu bagi otak untuk istirahat selama 20 menit.

Berdasarkan studi yang dilaporkan dalam Nature Neuroscience, ketika seseorang mencoba mengingat sesuatu secara cepat hal yang dilupakannya, maka ada berbagai informasi yang saling bertolak belakang sehingga mengganggu kemampuan otak untuk mengingat.

Hal ini menunjukkan bahwa otak tidak memiliki kapasitas yang terbatas untuk menyimpan informasi, tapi membutuhkan beberapa waktu untuk mempelajari hal-hal baru sehingga bisa benar-benar menyimpannya.

“Terkadang memori kedua yang masuk ke otak kemungkinan bisa menggangu memori pertama yang sudah ada,” ujar Edwin Robertson D.Phill, profesor neurologi dari Harvard Medical School.



Untuk memastikan bahwa seseorang tidak kehilangan informasi yang penting, maka cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam. Robertson menuturkan jika ingin mengingat dua hal yang berbeda atau tidak berhubungan, maka cobalah mengambil istirahat selama 20 menit diantara keduanya.

Dalam studi sebelumnya peneliti menemukan memberikan waktu istirahat selama 20 menit sudah cukup bagi otak merefresh, sehingga bisa berpikir lebih jernih dan mengingat kembali.

Lupa merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam memori otaknya. Umumnya seiring bertambah usia, kemampuan memori otak juga akan menurun.

Selain melakukan istirahat ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan memori dan mengurangi risiko mudah lupa, yaitu tetaplah aktif secara mental, sosial dan fisik, serta mengonsumsi makanan yang bisa menyehatkan otak seperti rendah lemak dan kolesterol tapi kaya akan sayuran berwarna gelap dan juga buah-buah



Sumber : Detik.Com